12. Mempraktikkan
keterampilan beberapa gaya renang dan pertolongan kecelakaan di air dan nilai nilai yang terkandung di
dalamnya*)
Ø
12.1 Mempraktikkan
kombinasi teknik renang gaya dada, gaya bebas dan salah satu gaya lain serta nilai disiplin, kerja keras keberanian dan tanggung jawab
Ø
12.2
Mempraktikkan keterampilan dasar
pertolongan kecelakaan di air dengan sistim Resusitasi Jantung dan Paru (RJP)
serta nilai disiplin, kerja keras
keberanian dan tanggung jawab
|
RENANG
A. Renang Gaya Dada
Renang gaya dada sering juga disebut renang gaya katak.
Sebutan ini dikarenakan renang gaya dada tersebut mirip sekali dengan gerakan
katak pada waktu berenang. Perbedaannya, pada manusia sikap meluncurnya
dilakukan dengan kedua kaki dan tangan lurus, sedangkan pada katak hal ini
tidak dijumpai. Gaya pada ini abad ke-19 sudah diajarkan dan diperlombakan
disekolah-sekolah termasuk sekolah militer, sehingga dikenal dengan nama gaya
sekolah atau schoolslag.
Awal tahun 1966 perenang Rusia, Nikolai Pankain mulai
mengembangkan gerakan gaya ini yang dapat menambah kecepatan gerak tangan
melakukan fase istirahat,menghilangkan sikap tentang tangan bersama-sama
dibawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan dalam irama dari gayanya dengan
kemungkinan agak sedikit menunda posisi pengambilan nafas. Pengembangan ini
berperan penting dan kini disebut gaya dada Eropa, yang untuk beberapa hal
berbeda dengan gaya dada Amerika.
Renang gaya dada pada dasarnya dapat ditinjau dari:
posisi tubuh, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan pernafasan, dan
koordinasi gerakan. Teknik gerakan renang gaya dada akan diuraikan
satu-persatu sebagai berikut.
1. Latihan Posisi Tubuh
Cara melakukan gerakan posisi tubuh sebagai berikut:
Badan beserta seluruh anggota badan rileks. Maksudnya
agar jangan sampai mengeluarkan tenaga yang tidak ada gunanya. Juga
mempermudah membuat posisi badan terapung dipermukaan air.
Badan harus sehorizontal mungkin agar tahanan terhadap
air sekecil mungkin.
Sewaktu meluncur ke depan dengan badannya relatif
datar, kepalanya kira-kira 80% dalam air dengan muka agak terangkat sedikit
ke depan.
2. Latihan Gerakan Kaki
Ada 2 teori mengenai gerakan kaki, yaitu:
a. Teori Gerakan Baji
Teori ini dikembangkan oleh Davis Delton pada tahun
1907, yang menyatakan bahwa gerakan maju atau luncuran ke depan yang
diperoleh dari gerakan kaki ialah karena meluruskan atau menyentakan dua kaki
dengan kuat. Akibatnya dari gerakan itu air ditekan antara kaki-kaki dan
mendorong badan maju. Teori ini bertentangan dengan teori Hukum Aksi Reaksi
Newton, yang menyatakan bahwa gerakan maju ke depan (luncuran ke depan)
akibat dari desakan ke belakang. Teori gearakan baji ini sudah jarang atau
tidak di lakukan lagi.
b. Teori Gerakan Cambuk
Teori gerakan cambuk pertama kali dilakukan oleh Chet
Jastremseki pada tahun 1961. Teori ini menyatakan bahwa gerakan maju atau
luncuran ke depan yang di peroleh dari gerakan kaki ialah dari gerakan
mendesak air ke belakang dengan telapak kaki. Teori mendasarkan pada teori
Hukum Reaksi Newton. Sampai sekarang teori ini masih dikembangkan di
mana-mana.
Cara melakukan latihan teori gerakan mencambuk sebagai
berikut:
-
Kedua kaki rapat lurus dan rileks ada di permukaan air
-
Kedua telapak kaki mulai ditarik pelan-pelan, kedua lutut mulai ditarik ke
bawah
-
Tekukkan kedua lutut mendekati selesai, dan tumit terbuka selebar panggul,
telapak kaki menghadap ke atas
-
Tekukkan kedua lutut selesai, telapak kaki tetap menghadap ke atas dan sudah
dekat dengan pantat
-
Lutut masih tetap dalam posisi tekuk, kedua kaki bawah mulai merenggang lebih
lebar ke samping dan telapak kaki mulai memutar ujung-ujung jarinya ke arah
luar
-
Kedua kaki bawah lebih merenggang ke samping diikuti kedua lutut untuk
memulai tendangan. Kedua lutut mulai melurus
-
Tendangan cambuk kedua kaki yang kuat, kedua lutut mendekati lurus
-
Akhiri dari tendangan kedua kaki. Lutut sudah lurus
-
Selesai tendangan kedua kaki. Lutut, tumit lurus dan rapat rileks
Bentuk-bentuk latihan gerakan kaki.
Latihan gerakan kaki dengan posisi terlentang
a) Belajar garak dasar kaki gaya dada
sambil duduk di pinggir kolam
b) Belajar gerak dasar kaki gaya dada
sambil berdiri di pinggir menghadap kolam
c) Belajar
gerak dasar kaki gaya dada sambil berdiri di pinggir menghadap kolam,
namun sambil dipegang sebagai bebannya
d) Belajar
gerak dasar kaki gaya dada sambil terapung terlentang dalam
memegang pelampung di kolam
Latihan gerakan kaki di tempat
a) Latihan gerakan kaki gaya dada sambil memegang
dinding di kolam
b) Seperti latihan diatas, tetapi menggunakan tahanan
kaki
3. Latihan gerakan lengan
Pada prinsipnya gerakan lengan gaya dada dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
a). Gerakan menarik
Cara melakukannya sebagai berikut.
(1). Menarik kedua telapak tangan keluar (ke samping
sampai berjarak kira-kira 30 cm satu
sama lainnya)
(2). Bengkokkan kedua siku dan lengan bagian atas di
putar sekadarnya, kemudian ditarik
kedua telapak tangan kebelakang dengan kuat sampai
segaris dengan bahu, posisi siku-
siku yang tinggi tampak dengan nyata pada saat ini.
(3). Putarlah kedua telapak tangan ke arah dalam,
sampai kedua telapak tangan bertemu di
bawah dada.
b). Gerakan istirahat
c). Teknik gerakan lengan
4. Latihan gerakan pengambilan
napas
Gerakan pengambilan napas yaitu suatu proses menghirup
udara. Menghirup udara dilakukan pada akhir pull dari gerakan lengan, yaitu
pada saat tangan siap di dorong kedepan, kepala diangkat sampai batas mulut
keluar permukaan air dan segera menghirup udara, badan harus tetap diusahakan
pada posisi horizontal dan bahu jangan sampai keluar dari permukaan air.
Mengeluarkan udara atau napas dilakukan pada saat
recovery lengan, yaitu pada saat tangan didorong ke depan lurus, mulut dan
hidung masuk ke permukaan air. Segera setelah itu udara dikeluarkan sedikit
demi sedikit melalui hidung.
Latihan gerakan koordinasi
Koordinasi gerakan keseluruhan renangn gaya dada ialah
koordinasi antara gerakan kaki, gerakan lengan dan gerakan pengambilan napas.
Berikut ini akan dikeluarkan serangkaian koordinasi gerakan renang gaya dada.
-
Kaki lurus ke belakang, lengan lurus ke depan, dengan telapak tangan miring
keluar dan kepala kira-kira 80% masuk dalam air.
-
Kaki masih lurus ke belakang, kedua tangan mulai dibuka ke samping selebar
bahu.
-
Kaki tetap lurus, kedua tangan mulai menarik. Jarak antara kedua tangan sudah
lebih lebar dari bahu dan telapak tangan menghadap ke belakang. Napas
dikeluarkan dan gelembung-gelembung udara keluar dari mulut hidung.
-
Siku-siku mulai dibengkokkan dan lengan atas berputar, tangan menarik dengan
kuat.
-
Seperti latihan diatas, telapak tangan mulai berputar ke dalam dan kepala
mulai terangkat sedikit.
-
Mangambil napas dilakukan pada saat tangan siap didorong ke depan.
-
Pengambilan napas telah selesai dan mulut sudah tertutup. Tangan mulai
digerakan ke depan
-
Leher dilemaskan untuk merendahkan kepala kedalam air kembali. Kaki ditarik
ke pantat sedangkan lengan terus bergerak ke depan sebagai akibat
diluruskannya siku-siku.
-
Kepala terus menunduk karena pengendoran dari leher.
-
Kaki ditendangkan ke belakang melingkar. Napas ditahan dan tidak akan mulai mengeluarkannya
sampai tarikan tangan yang berikutnya dimulai.
-
Seperti latihan nomor ( 10 ) dan kaki mulai merapat.
-
Lengan sudah lurus, perenang menyelesaikan tendangannya dan memusatkan
perhatiannya pada keseimbangan badannya supaya terbentang lurus horizontal.
Selanjutnya kembali dari sikap permulaan lagi.
B. Renang Gaya Bebas
1.Teknik Koordinasi Gerakan
Latihan koordinasi gerakan gaya bebas adalah latihat
yang terpadu dari semua unsur gerakan yang ada pada gaya bebas, yaitu mulai
dari gerakan meluncur yang dilanjutkan dengan gerakan kaki, lengan dan
pernapasan dengan seksama sehingga terwujudlah suatu gaya bebas yang baik.
Yang terpenting pada latihan koordinasi ialah koordinasi antara gerakan ini
merupakan pengatur keseimbangan dan tenaga penggerak atau pendorong.
Lengan dan kaki tidak bekerja sendiri-sendiri, Irama
gerakan kaki harus disesuaikan dengan irama gerakan lengan. Pada gaya bebas
ada beberapa macam gerakan koordinasi yang dihitung dari beberapa kali
gerakan kaki (pukulan) dalam suatu gerakan lengan lengkap kiri dan tangan.
Ada perenang mempergunakan 2 kali pukulan, 4 kali pukulan, 6 kali pukulan dan
8 kali pukulan. Tetapi pada saat ini umum digunakan 6 kali pukulan, artinya
pada saat setiap tiga kali gerakan kaki ke atas dalam setiap satu kali
gerakan lengan.
2. Bentuk-bentuk Latihan Koordinasi Gerakan
Dari posisi berdiri di air, pada kedalaman setinggi
dada, lakukan luncuran telungkuk ke depan dan
Gerak dasar menarik tangan. Perhatian diarahkan pada
ketepatan pengambilan napas sambil melakukan gerakan lengan. Lakukan
pengmbilan napas dari sisi lengan yang melakukan gerakan. Buang napas selama
muka di dalam air. Usahakan jangan menahan napas terus-menerus.
Variasi Latihan Koordinasi Gerakan
1. Lakukan aktivitas belajar di atas dengan sambil
memegang pelampung.
2. Lakukan aktivitas belajar di atas, tetapi kaki dan
tangan tidak menggunakan pelampung.
3. Lakukan aktivitas belajar di atas, tetapi kaki
melakukan gerakan menendang.
Lakukan aktivitas belajar ini pada awalnya dikolam
dangkal, apabila siswa sudah nampak mahir,
Lakukan pada kolam yang dalam.
Variasi latihan koordinasi gerakan
1. Lakukan aktivitas belajar di atas, tetapi
penekanannya diarahkan pada ketepatan (Timing) mengambil napas dengan gerak
lengan.
2. Lakukan aktivitas belajar di atas dengan
sambil memegang pelampung.
3. Lakukan aktivitas belajar di atas, tetapi kaki
dan tangan tidak menggunakan pelampung.
4. Lakukan aktivitas belajar di atas, tetapi kaki
melakukan gerakan menendang.
Lakukan aktivitas belajar ini pada awalnya di kolam
dangkal, apabila siswa sudah nampak mahir, lakukan pada kolam yang da lam.
3. Rangkaian Renang Gaya Bebas secara Keseluruhan
Rangkaian renang gaya bebas terdiri dari 1) posisi
badan,(2) gerakan kaki,(3) gerakan lengan,(4) gerakan pengambilan napas, dan
(5) pengambilan napas. Seluruh rangkaian renang gaya bebas tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
C. Renang Gaya Punggung
1. Teknik Renang Gaya Punggung
Gaya punggung merupakan gaya kesayangan bagi perenang
pertandingan maupun rekreasi. Dalam proses pembelajaran menunjukan bahwa
perenang-perenang pemula merasa lebih senang mempelajari gaya punggung dari
pada mempelajari gaya bebas, gaya dada atau gata kupu-kupu. Ini dikarenakan
wajah perenang berada di atas permukaan air sehingga mudah bernapas dan juga
lebih mudah membuka mata. Walaupun begitu ada satu persoalan yaitu perenang
tidak dapat melihat kemana-mana.
Sebelum perenang mencoba berenang menggunakan gaya
punggung, dianjurkan agar terlebih dahulu mulai dengan belajar mengambang
atau mengapung pada punggungnya hingga benar-benar santai.
Gaya punggung ini di bagi ke dalam empat bagian dasar
sikap tubuh, gerakan kaki, gerakan lenga, bernapas dan koordinasi gerak.
a. Sikap Tubuh
Sikap tubuh pada renang gaya punggung yang benar adalah
santai dan mengambang seakan-akan air menyangga tubuh. Punggung perenang
harus rata dengan pangkal paha merapat pada permukaan air. Kepala menghampar
ke belakang dan air sejajar dengan kedua telinga.
b. Gerakan Kaki
Tendangan mengipas-ngipas yang terus-menerus adalah
kunci penting untuk berhasil. Selama kaki bergerak, lutut harus sedikit
bengkok, sementara dengan jari-jari kaki menendang ke atas. Jari-jari kaki
harus diluruskan dengan pergelangan selonggar mungkin, sehingga menghindari
cebar-cebur air sedikit mungkin.
c. Gerakan Lengan
Pertama-tama jari kelingking memasuki air tepat di
belakang atau di sisi luar, bahu bergerak dalam air 10 -15 cm sebelum mulai
gerak menarik. Kemudian menarik dan mendorong air dengan gerakan melempar.
Setelah tahap mendorong dari gaya ini, tangan di angkat ke luar dari air ini
di sebut masa pemulihan kembali. Cara termudah untuk memulihkan kembali
tangan adalah dengan menjaga agar tetap lurus dan mengangkatnya pun harus
tegak. Ini akan membuat jari kelingking masuk lebih dulu ke dalam air.
d. Bernapas dan koordinasi gerak
Pada saat satu tangan selesai mendorong air, tangan
yang lain harus masuk air. Pada waktu yang sama, jari-jari kaki harus tinggal
di atas membuihkan air, pola bernapas yang sederhana adalah menghirup ketika
tangan kanan keluar dari air dan memghembuskan ketika tangan kiri keluar dari
air. Cara mudah untuk melatih bernapas adalah apabila bergerak perlahan
dengan kecepatan tetap.
D. Penyelamatan di Air
1. Hakikat Penyelamatan di Air
Olahraga renang merupakan olahraga yang menyenangkan.
Akan tetapi kita harus waspada akan bahaya di air. Bahaya itu justru timbul
dari diri sendiri. Penyebab terjadinya bahaya di air antara lain panik,
gugup, sulit bernapas, kejang otot, dan adanya ombak.
Setiap orang hendaknya mampu mengendalikan diri
terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan di air. Kemampuan mengatasi
kecelakaan di air merupakan hal yang penting. Hal ini merupakan langkah awal
sebagai usaha menghindarkan bahaya di air.
Kejadian bahaya di air biasanya akan berakibat fatal.
Pada umumnya bahaya kecelakaan di air adalah ketika korban tidak dapat
bernapas lagi akibat adanya air yang masuk ke dalam saluran pernapasannya.
Ketika mulut dan hidung korban kemasukan air maka kemungkinan proses pernapasannya
akan terganggu. Korban akan mengalami sulit untuk bernapas sehingga kejadian
ini akan berakibat fatal bagi korban. Untuk itu kita harus mengetahui
dasar-dasar penyelamatan di airuntuk mengantisipasi kecelakaan di air.
2. Usaha-usaha Penyelamatan Diri di Air
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjaga
keselamatan diri di air sebagai berikut:
Mempelajari kemampuan berenang dengan baik, paling
tidak mampu untuk menyelamatkan diri sendiri jika terjadinya bahaya saat di
air.
Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama
dengan orang lain yang mampu memberikan
pertolongan jika diperlukan.
Berenang di tempat atau daerah-daerah yang
diperbolehkan menurut peraturan yang ada.
Berusaha sebaik-baiknya memtuhi peraturan-peraturan
yang berlaku di kolam renang/pantai.
Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberi
pertolongan atau penyelamatan diri, jika terjadi kecelakaan.
Memahami cara memberikan pertolongan pernapasan buatan
(resusitasi).
Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-kali
mencoba diluar batas kemampuan.
Selalu menghindari atau berada diluar air, apabila
beberapa saat setelah makan, arus deras,ataupun halilintar.
Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat papan
loncat indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan.
Mematuhi instruksi guru sebelum turut serta dalam
kegiatan olahraga air.
Berusaha meminta pertolongan, jika sangat membutuhkan.
3. Pertolongan
Kecelakaan di Air
Seringkali kita bingung dan akan panik, jika salah
seorang teman mengalami kecelakaan di air. Gugup akan makin menjadi-jadi,
bahkan mberkembang menjadi panik oleh karena tidak ada satu pun yang sanggup
memberi pertolongan. Kalaupun bisa berenang hanya alakadarnya, sehingga tidak
mungkin bisa memberi pertolongan.
Ketakutan semacam itu bisa saja menghantui setiap orang
yang belum mampu berenang dengan baik. Bahkan sering timbul kesan jika
dirinya memberi pertolongan, malah ia terbawa menjadi korban juga. Sebenarnya
kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi apabila penolong tidak panik.
Bagaimana pun korban sangat membutuhkan pertolongan dengan segera, sebab
suatu keterlambatan akan berakibat kematian.
Cara memberikan pertolongan kepada korban tenggelam
sebagai berikut.
a. Memberi pertolongan dengan jangkauan
Memberi pertolongan dengan jangkauan dari atas kolam
dilakukan karena korban berasa didekat jangkauan. Cara memberikan pertolongan
dengan jangkauan sebagai berikut.
1. Pertolongan dengan jangkauan dari dek
2. Pertolongan dengan jangkauan turun tangga
3. Pertolongan dengan jangkauan melalui kaki
4. Pertolongan dengan korban jauh dari jangkauan
5. Pertolongan dengan memggunakan ring pelampung
6. Pertolongan dengan menggunakan ban
b. Teknik-teknik membawa korban kecelakaan air
Teknik dasar membawa korban kecelakaan air sebagai
berikut.
1. Melakukan renangan pertolongan dengan baik
2. Memegang lengan dari depan
3. Memegang lengan dari belakang
4. Memegang lengan korban dengan dua orang penolong
4. Pernapasan buatan
Beberapa cara memberikan pernapasan buatan, antara
lain:
a. Pernapasan dari mulut ke mulut
b. Pernapasan dari mulut melalui tube dengan masker
muka
c.Pernapasan dengan menggunakan balon dan masker muka
d. Pernapasan dengan menggunakan resusitator manual
atau otomatis
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar