Halaman

Minggu, 18 November 2012

SK 10 Penjaskes

10. Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai  dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
Ø  10.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dengan menggunakan alat  serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
Ø  10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai tanpa alat  serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman






SENAM LANTAI

A. Bentuk-bentuk latihan senam lantai
1. Berdiri dengan tangan (hand stand)
Berdiri dengan dengan tangan atau disebut hand stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hand stand adalah harus dilakukan diatas landasan atau alas yang keras (lantai). Oleh karena memudahkan untuk bertumpu, jika dibandingkan dengan melakukan hannd stand diatas landasan atau alas yang lunak (kasur/matras).
Beberapa bentuk latihan pendahuluan khusus menuju hand stand antara lain:
a. Berjalan maju dengan ke dua tangan dan kedua kaki kangkang serta panggul setinggi mungkin
b. Lompat kelinci, dari sikap jongkok kedua kaki/lutut rapat, melompat kedepan, mendarat atas tumpuan ke dua tangan yang kemudian ke dua kaki.
c. Melompati bangku dengan bertumpu pada kedua tangan pada bangku, mengangkat panggul tinggi dengan kedua lutut rapat kedada.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan hand stand, sebagi berikut:
a. Pinggang terlalu melenting
b. Kepala kurang menengadah
c. Siku-siku bengkok
d. Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar
e. Arah dari tangan tidak ke depan dan jari tangan terlalu rapat
f. Ayunan kaki ke atas kurang baik (terlalu atau kurang ke depan dan lutut dibengkokkan)
g. Pada saat melemparkan kaki ke atas bahu mundur ke belakang dan kepala kurang menengadah
h. Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang sehingga menghambat gerakan
i. Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa saat, cepat “menyerah” untuk roboh
j. Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk mengguling ke depan)
2. Latihan gerakan guling lenting (necksptring)
Latihan guling lenting adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan ke dua tangan. Tolakan itu dimulai dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan ke dua kaki rapat dan lutut lurus.
Cara melakukan guling lenting:
a. Sikap permulaan tidur terlentang, ke dua kaki lurus dan rapat, kedua tangan disisi badan
b. Guling ke belakang, kedua tungkai lurus, sehingga kaki dekat kepala, siku dibengkokkan, telapak tangan bertumpu/menopang pada matras/lantai disisi telinga
c. Guling ke depan, bersamaan dengan itu tolakan/lecutkan tolakan/lecutkan tungkai ke atas depan dan gerakkan tangan ke atas depan, sehingga badan melayang seperti membuat busur
d. Gerakan mendarat dengan kedua kaki rapat dan gerakan pinggul didorong kedepan, kemudian diikuti dengan gerakan badan badan mengikuti arah rotasi gerakan
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan guling lenting:
a. Pada saat ke dua kaki dilemparkan ke dua lutut bengkok
b. Ke dua kaki terbuka/tidak rapat
c. Badan kurang melenting, atau terlalu melenting (membusur)
d. Kurang tolakan tangan

B. Rangkian latihan senam lantai
Apabila siswa telah mempelajari dan menguasai teknik dasar gerakan: guling depan, guling belakang, kayang, sikap lilin, guling lenting berdiri dengan kepala dan berdiri dengan ke dua telapak tangan, maka dilanjutkan dengan rangkaian gerakan dari masing-masing latihan tersebut. Rangkaian gerakan tersebut sebagai berikut:
1. Guling depan dan guling belakang
Latihan pertama yang dapat dilakukan adalah rangkian gerak guling depan dan dilanjutkan guling belakang.
2. Berdiri dengan ke dua telapak tangan dan guling depan
Latihan kedua yang dapat dilakukan adalah rangkian gerak berdiri dengan ke dua telapak tangan dilanjutkan guling depan.
3. Sikap lilin, guling belakang dan berdiri dengan kepala
Latihan ketiga yang dapat dilakukan adalah rangkian gerak sikap lilin, guling belakang dan dilanjutkan berdiri dengan kepala.
4. berdiri dengan ke dua tangan dan kayang
Latihan ke empat yang dilakukan adalah rangkian gerak berdiri dengan ke dua telapak tangan dan dilanjutkan kayang.
5. Guling depan dan guling lenting
Latihan ke lima yang dapat dilakukan adalah gerakan guling belakang dan dilanjutkan gerakan guling lenting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar